Anakku Epilepsi

siapa yang ngga takut denger kata epilepsi? atau siapa yang sampe sekarang masih becanda pake kata-kata Kejang-Kejang? pasti mereka ngga tau gimana perasaannya dan mudah-mudahan ga akan pernah tau rasanya berkutat dengan epilepsi…

yap kata-kata itu sempet menghantuiku untuk beberapa waktu saat awal K di vonis adalah penderita epilepsi. Denial? ngga terima? pasti banget, awal mulanya memang sangat sangaaaat ngga terima dengan kenyataan, apa yang salah sama anakku? apa karena ini karena itu, ngga jarang juga dikira kesurupan makhluk halus atau semacamnya.

hufft panjang kali lebar menghadapi epilepsi ini, sampai saat ini pun aku dan suami masih dihantui perasaan was-was kalau K tiba2 ada serangan.

***

berawal saat usia K 9 bulan saat malam itu kami sekeluarga kelelahan karena beberapa hari sebelumnya K sakit panas tinggi dan ada bercak merah di telapak kaki K, saat ke dokter anak K diberi obat antivirus dan antibiotik serta penurun demam, saat itu K sudah tidak demam dan sudah stabil, tiba2 jam 11 malam K menjerit kencang dan badannnya bergerak dan bibirnya membiru, entah apa itu namanya kami tidak mengerti, kami takut K knapa2 tapi tak lama kemudian K berhenti dan kembali tidur, kami akhirnya memutuskan untuk beristirahat kembali karena kami fikir K hanya bermimpi atau apalah itu. sekitar 2 jam kemudian K kembali teriak dan menunjukkan hal yang sama seperti kejadian tadi dan karena ini sudah kedua kalinya akhirnya kami langsung bergegas ke RS terdekat untuk bertanya kenapa sebenarnya K ini, di RS kami diberi penjelasan kalau K kejang. deggg hati ini kaget campur baur, karena K sudah ngga demam lagi tapi kenapa dia kejang? akhirnya dokter hanya menyuruh kami observasi dan pulang tanpa hasil apapun kami akhirnya pulang dan ya.. K kembali kejang selang 2 jam kemudian, shubuh K kejang lagi dan akhirnya pagi2 kami bergegas ke RS yang agak jauh (rumah sakit ini direkomendasikan oleh atasan saya ketika saya sedang izin ngga masuk kerja) disana K kembali Kejang dan diberikan stesolid (phiiuuhh K akhirnya tenang dan tertidur, dan kami diminta untuk menemui ahli syaraf disana Dr. Dwi Putro namanya, K dirawat disana dan K dinyatakan menderita sakit epilepsi, Astaghfirullahallazim hal itu membuat hati ini sakit dan benar2 kalut…

Singkat cerita K kembali mengalami kejang setelah 6 bulan minum OAE tunggalnya (Depakene) dan dokter akhirnya menambahkan dosisnya lagi, selang 4 bulan kemudian K kembali kejang, lalu 2 bulan lalu 1 bulan lalu setiap minggu dan mendekat hingga setiap hari… hingga akhirnya kami memutuskan untuk pindah dokter karena alasan yang agak pribadi… sekarang kami berkonsultasi dengan Dr. Irawan Mangunatmadja.

tambah hancur? betul, hatiku benar2 hancur, saat K di puncak tumbuh kembangnya, dia sedang mulai belajar bicara, malah K diserang dengan kejang bertubi2 K, bentuk kejang nya bermacam-macam, ada yang hanya kedip2 matanya dibagian kiri, ada yang sampai keseluruhan badan bahkan sempat drop attack (*yang satu ini benar2 bikin hancur perasaan karena K jadi kesulitan untuk bermain) akhirnya K kembali dirawat di RS Puri Cinere yang notabene jauh dari rumah kami, kami dirujuk kesini karena Rumah dokter dekat dengan rumah sakit ini, sehingga beliau bisa mengecek keadaan K setiap saat, dan bener aja beliau bisa mengunjungi K sehari 2x pagi hari dan malam hari. biar bagaimanapun punya dokter yang selalu bisa dihubungi dan mendengarkan keluh kesah kami adalah suatu rezeki dari Allah pada keluarga kami.

selepas dirawat disana keadaan K mulai membaik dan kejangnya mulai berkurang, saat 1 bulan berjalan K tiba2 enggan minum obat… dan babak baru dimulai….

to be continue…

3 thoughts on “Anakku Epilepsi

  1. Malam mbak,anak saya juga epilepsi bandel. Harus diet keto juga. Saya bingung gimana mulai. Posisi saya di medan. Dr anak cuman nganjurin minum susu keto. Lalu disuruh makan gorengan. Katanya ga usa nimbang2. Kejang anak saya sehari bisa 8 kali.

    Like

Leave a reply to Eceline Cancel reply